23 April 2024

Tentunya semua ibu menghendaki pemberian ASI eksklusif bagi setiap buah hatinya. Untuk mewujudkannya, di bawah ini akan dipaparkan sedikit mengenai tips ibu menyusui eksklusif yang tepat sehingga bayi tidak kelaparan.

1. Rangsangan ASI
Jangan pernah berpikir ASI saya sedikit! Ini hal yang salah dan harus dihilangkan dari pikiran seorang ibu, terutama ibu baru. Biasanya kalau sudah memiliki pemikiran tersebut, si ibu baru tidak mau berusaha merangsang produksi ASInya.

Padahal, Tuhan sudah mengatur kebutuhan ASI si bayi dari puting si ibu. Seberapa besar dan lahap si bayi akan ASInya, dipastikan dapat terpenuhi oleh si ibu. Yang utama dalam proses ini adalah rangsangan ASI. Semakin sering bayi di dekatkan puting ibu dan dibiarkan menyusu maka produksi ASI akan dengan sendirinya menyesuaikan kebutuhan si bayi.

Produksi ASI akan melimpah dengan sendirinya jika rangsangan puting selalu dilakukan oleh si bayi. Bagi para ibu baru, proses ini mungkin sangat menyakitkan dan geli tetapi dibalik itu semua manfaatnya sangat besar. ASI menyediakan imun terbaik di dunia mengalahkan obat manjur buatan dokter.

2. Pelekatan Payudara Ibu
Tahapan ini sangat kaitannya dengan posisi mulut bayi ketika menyusu. Pelekatan mulut dan bibir si bayi berpengaruh terhadap rangsangan ASI. Semakin bagus dan tepat posisi mulut dan bibir bayi berbanding lurus dengan hasil yang akan didapatkan bayi. Posisi benar mulut dan bibir bayi saat menyusu adalah sebagai berikut, pertama, dagu bayi menyentuh payudara.

Diikuti dengan posisi mulut bayi yang berada tepat pada puting, ditandai dengan terlihatnya daerah kehitaman (areola) payudara lebih banyak terlihat di atas mulut bayi. Hal ini juga untuk memeriksa jika hidung bayi tidak tertutup payudara saat menyusu.

Ibu menyusui juga harus memperhatikan bibir dan mulut bayi yang terlibat keluar serta terbuka lebar. Jika sudah demikian maka posisi menyusu si bayi sudah benar dan tepat. Dapat dipastikan, aliran ASI untuk si bayi akan berjalan dengan baik.

3. Jarak yang Pas
Jangan anggap sepele jarak antara puting, mulut bayi dan badan ibu. Ini sangat penting untuk membentuk kedekatan batin di antara keduanya. Bayi harus di dekap si ibu sewaktu menyusu untuk memberikan rasa nyaman, hangat dan perlindungan seutuhnya. Sudah dibuktikan oleh alam langsung jika gendongan dan dekapan ibu akan menenangkan bayi yang gelisah dan rewel.

Cara menggendong sewaktu ibu menyusui juga berpengaruh terhadap kekenyangan bayi. Gendonglah dengan cara agak berdiri untuk posisi si bayi. Dengan posisi demikian, bayi akan mendengar detak jantung si ibu dan menimbulkan ketenangan hingga dapat dipastikan bayi akan tertidur lelap dalam dekapan ibu. Alamiah, bayi dapat mengenali mana detak jantung ibunya dan mana yang bukan.

4. Posisi Kepala Bayi Saat Menyusu
Selain jarak, yang harus menjadi perhatian selanjutnya adalah posisi kepala bayi saat menyusu. Posisi bayi harus lurus dalam satu baris dan ditopang. Penopangan ini dapat dilakukan satu tangan ibu yang masih bisa bergerak bebas dengan menyangga bagian bawah kepala.

Kemudian lanjut, telapak tangan memegang bagian pantat bayi. Pada posisi seperti ini, bayi sudah sangat nyaman dalam menyusu. Posisi yang dianjurkan tersebut harus diterapkan dengan posisi kepala bayi agak diangkat lebih tinggi dibandingkan posisi badan lainnya. Hal ini berfungsi untuk mencegah tersedaknya bayi saat menyusu ibunya.

5. Penanganan Puting ASI yang Lecet
Puting lecet saat menyusui sudah menjadi resiko seorang ibu. Jangan biarkan hal ini mengganggu aktivitas menyusui ibu. Segera lakukan penanganan puting lecet dengan mengoleskan ASI pada tempat yang lecet. Kemudian, diamkan sejenak sampai mengering sebelum memulai prosedur menyusui kembali. Ibu dapat menyusu bayinya kembali tanpa rasa sakit akibat puting lecet karena lecet tadi sudah diredakan dan disembuhkan dengan olesan ASI tadi.

Tinggalkan Balasan